Rinai-rinai Kehilangan
Berangkatlah ia, menuju tiada
Api tinggal bara, yang meredam tiap duka
Sesekali menjadi pengemis
Sesekali ia menangis
Bahagia? Ialah kata sederhana yang dibicarakan dengan hujan
Uap pada kaca, menghadirkan gulita di hatinya
Langkahnya, pelan membisu
Telinganya tak pernah lagi mendengar rindu
Naif, kebengisan perpisahan membuatkan sebentuk penyesalan
Untuk apa ada? Jika akhirnya, menghadiahkan duka
Melarung kenangan, pada genangan-genangan hujan di halaman
Matanya berkaca, penuh kegundahan
Esok, adakah lagi bahagia?
Komentar
Posting Komentar