Sembuh itu tak ada, Hanya lupa.

Aku pernah mengalami patah yg cukup parah, hingga tak tau harus bagaimana lagi untuk menguatkan diri, aku melakukan perjalan ketempat yg jauh seorang diri atau pergi mendaki, tapi nyatanya tak menyembuhkan apa2, mungkin sesaat bisa tapi perban luka akan kembali terbuka ketika sadar kita tak bisa lagi untuk bertukar kabar

Hal paling mengerikan justru ketika berada di keramaian aku tetap saja masih merasakan sendirian, ketika aku berada ditempat yg jauh atau ketinggian, hatiku masih ketinggalan ditempat dulu ia begitu gigih aku perjuangkan

Bagiku, menulis ialah cara terbaik menguatkan hati, menata kembali apa yg telah gagal. Membuatkan kenangan paling buruk menjadi karya seni, mengabadikan kisah yg tak mungkin terulang kembali, meski resikonya kau akan di anggap orang "galau". Tapi aku sadar, aku hanya manusia biasa yg mudah patah dan terluka. Mungkin cara mengungkapkanya saja yg berbeda, dan aku lebih suka menyusun kata untuk membuat semuanya kembali baik2 saja. Tidak semua yg ditulis harus sama dengan apa yg dirasa

Iya, perjalanan jauh tidak menjadi jaminan kau akan sembuh. Dari duka luka yg pernah kau alami. Melupakan dan mengingat tidak bergantung pada suatu tempat. Tapi tentang seberapa tabah hati menerima keadaan setelah ditinggalkan. Dan waktu, kadang menjadi cukup kejam karna tak menyembuhkan apa2. Tapi bagi beberapa luka, waktu adalah obatnya.

Komentar

Postingan Populer