Cukup Lukanya Cukup!

Kau berharap kehadiranya, kau berharap kebaikanya, kau berharap perhatianya. Bahkan kau berharap kasih sayangnya. Tapi, seringkah engkau dikecewakan, seringkah engkau menangis karenanya, seringkah engkau merasa disakiti olehnya?

Lalu, pantaskah kau masih berharap padanya? Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit hati itu, adakah kebahagiaan yang kau dapatkan? Apakah dengan kecewamu dia akan berubah menjadi baik? Apakah dengan tangismu dia akan hadir? Ataukah dengan perasaan sakit hatimu dia menyayangimu?  Mungkin jawabanya TIDAK!

Jadi, bukankah ini saatnya untuk kau pergi, bukankah ini saatnya untuk kau berpaling, bukankah ini saatnya untuk kau menjauh? Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu, menjauh untuk membahagiakan hatimu, sulitkah itu bagimu? Jika, iya? Pikirkan betapa dia tak pernah mengharapkanmu. Pikirkan, betapa dia tak pernah mempedulikanmu, pikirkan betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu!

Tanpa kau sadari, kau telah hanyut dalam angan kosong, sedikit kata darinya sudah membuat kau merasa diperhatikan, sedikit senyum darinya sudah membuat kau berpikir dia peduli, sedikit kabar darinya sudah membuat kau terlena. Tak beranjak!

Ya, semua yang sedikit bahkan semu, sudah membuat kau bertahan. Untuk apa? Untuk sesuatu yang kosong? Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan? Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya? Untuk sesuatu yang dia tidak tahu? Atau untuk sesuatu yang dia tak akan peduli? Tidakah semua itu cukup?

Saatnya kau melangkah, jangan bertahan untuk harapan yang tak pernah ada. Biarkan sakitnya terasa hari ini, biarkan dia menjadi kenanganmu. Tapi tak menghancurkanmu! Bahkan ketika kau pergi, dia tak akan menangisimu, mungkin dia tak menyadarinya, karena kau bukan yang diharapkan, karena kau bukan yang dia pikirkan, karena kau bukan apa-apa baginya.

Jangan pernah menoleh lagi untuknya, jika hari ini kau sadar siapa dia, besok, bulan depan, tahun depan, atau bahkan sepuluh tahun lagi. Dia akan menjadi orang yang sama, yang tak pernah mempedulikanmu.

Pergilah, biarkan hari ini adalah akhir kecewamu, cukuplah dirimu untuk mereka yang siap menerima cintamu, yang lebih menghargai perjuangan dan perasaanmu.

Komentar

Postingan Populer