Untuk seorang bernama Saly

Jangan memberiku harapan, jika pada akhirnya kau akan membiarkan
Membiarkan setiap perasaan yg kurakit dari niat kesungguhan
Mengabaikan apa yg aku perjuangkan, tanpa iba, kau membuat hati makin terluka

Hakmu menyakitiku, hakku menulis pedih demi pedih pada setiap rangkaian kata penuh derita
Derita yg lahir dari rasa yg dibiarkan terperosok pada jurang hampa
Melangkahlah jika memang tak punya rasa
Biarkan aku menemani luka, sampai perlahan mampu untuk melupa
Melupakan kekejaman sikapmu pada hati yg berniat membuatmu bahagia

Membunuh semua amarah dengan berkata "aku baik2 saja"
Memperhatikanmu dari jauh, melalui barisan doa
Agar kau selalu berbahagia, meski aku tak bisa secepat itu menyembuhkan duka
Luka yg ketika senja mulai menganga
Ketika sunyi ingatan tentangmu kembali
Pilu yg diaduk meremas jantung membuat raga dikepung murung

Di keramaian aku tak bisa melihat siapa2
Ketika wajahmu ada, tepat dipelupuk mata
Tertawa tapi dusta
Menyembunyikan apa yg semestinya aku luapkan

Ketika gerimis menguraikan rindu menjadi tangis
Hujan yg lebat membuat dada makin tersayat
Ngerii dan nyerii teriaklah hati
Tak usah bergeming, aku sudah terbiasa menuliskan sajak dari diksi paling nyeri
Dalam sepi, kau menjadi ranggas ranting. Rintih sedu sedan yg semakin hening. Basah kesedihan yg kian mengering
Tetaplah tak peduli, meski aku terengah meyakinkan hati untuk tetap tabah menjalani.

Komentar

Postingan Populer