Terima kasih, kawan

Ketika teman menceritakan tentang isi hati atau kisah hidupnya yg tersakiti, atau tentang kisah yg kualami sendiri, aku coba tuangkan kembali semua itu pada karya berbentuk kata. Biarlah kalo akhirnya mereka menganggapku galau, lebay, atau apapun. Karna aku menulis untuk mendengarkan apa yg di bicarakan jari. Sebagai karya seni atau sebagai pelajaran untuk diri sendiri. Yg kelak aku bisa membacanya kembali. Dan sosial media, medianya. Terima kasih kalian yg sudah memberi inspirasi untuk menginspirasikannya kembali. Dan yg menyemangati untuk tetap menulis lagi, tidak semua pandangan manusia sama memang. Ada yg hanya memandang kalau itu hanya kegalauan yg dipublikasikan, ada yg bilang jika itu sebuah bentuk karya sastra meski dengan kata penuh luka yg biasa saja, dan ada lagi yg berkata itu dapat mewakili perasaannya. Seperti sebuah nyanyian, tidak setiap orang tertarik untuk mendengarkan. Karna rasa dan masa yg memang berbeda. Jangan membandingkan, tapi cobalah untuk selaing menyandingkan. Tidak setiap orang harus punya cerita yg sama. 🙏☕

Komentar

Postingan Populer