Setelah Berpindah

Dan sekarang aku telah terbiasa dengan hal-hal yang sudah digariskan untuk tak pernah lagi ada. Karena nyatanya yang pergi tak pernah bisa kembali seperti semula. Ada hal-hal yang pasti berubah, meski bentuknya masih terlihat sama saja.

Ikhlas memang sebaik-baik obat bagi hati yang pernah ditinggalkan, meski pada kenyataannya sangat sulit untuk bisa terima kenyataan. Tapi, hanya di awalnya saja. Seiring waktu berjalan aku atau mungkin kau akan bisa menerima kenyataan itu, membuatnya kembali biasa saja, meski kesepian kadang tiba-tiba datang untuk kembali mengingatkan. 

Namun, tak lagi sesakit saat di awal-awal, ketika dia memutuskan untuk tanggal, berpisah untuk selamanya atau memang berpindah perasaan dengan orang baru yang sudah ditakdirkan. Aku tak bisa melawan, selain siap merawat tiap-tiap kenangan yang selalu malam hadirkan. Waktu, kadang menjadi pemisah dua hati yang saling menginginkan. Akan selalu saja ada jalannya untuk menghadiahi sebuah perpisahan.

Meski sudah sangat susah payah berusaha untuk tetap mengutuhkan. Tidak setiap orang mengalami fase itu, aku menuliskan ini semoga menyadarkan orang-orang yang saat ini masih bersama, dan merasakan bahagia dengan pasangannya. Jika perpisahan menyakitkan telah setia menunggu di depan sana. Entah esok, lusa atau kapan. Yang pasti, itu akan terjadi.

Penyesalan, tangisan, ratapan, atau bahkan kebencian seringkali menjadi akhir cerita yang begitu menyesakkan. 

Ya, kehidupan. Kita hanya menjalani alurnya saja. Tanpa boleh protes tentang skenario yang telah ditulisakan bahkan sebelum manusia dilahirkan. 

Tetaplah berdoa untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya entah itu di dunia, atau nanti setelah kita meninggalkan dunia ini.

Stay tough.  Despite several injuries, it is difficult to recover!

*Pagelaran, 2019 ☕

Komentar

Postingan Populer