Tiga Hari Ke Belakang

Pulanglah ke tempat di mana kita pernah saling asing
Pergilah pada keadaan di mana kau dan aku tak pernah merasakan saling ingin
Kita dua orang terluka yang bertahun-tahun menyemogakan kesembuhan
Mengaminkan agar sama-sama mampu untuk saling melupakan

Aku terpaksa memblokir semua sosial mediamu, aku terpaksa menutup jalan agar rindu itu tak lagi kau katakan
Aku mengerti, aku sangat mengerti tentang keadaan perasaanmu
Tapi aku juga bisa apa?
Aku sudah tak bisa lagi seperti dulu, begitupun kau
Keadaan kita sudah berbeda, meski aku masih bertahan dalam kesendirian

Ada waktu di mana aku pun sangat merindukanmu, ingin sekali bertanya bagaimana keadaanmu, ingin lagi ada di hari-harimu
Menemanimu di semua keadaan, atau jika masih bisa aku masih ingin jadi orang yang membuatmu tertawa, mengajamu jalan-jalan lagi meski sekadar keliling kota, menemanimu nonton drama korea, atau kau masih ingat? Akulah orang yang selalu memberikan kulit ayam saat kita makan bersama, padahal itu makanan paling enak dan aku sangat menyukainya

Entahlah, keadaan ini memang menyakitkan, kita menjadi orang yang masih saling menginginkan. Namun, dihadang oleh ketidakmungkinan

Katamu;
mengapa kita harus berpisah?
Mengapa memilih melepaskan di saat kau berharap dipertahankan?
Mengapa tak kunjung memberikan kepastian?
Mengapa santai-santai saja saat aku akan dilamar orang lain?

Kataku; 
sudahlah, sudah takdirnya!

Katamu; tidak! Masih terlalu banyak unek-unek yang ingin disampaikan

Kataku; aku blokir ya!

2022

Komentar

Postingan Populer